Hidup Sehat

Apa pengertian dan makna dari kata sehat?Apakah sehat itu, hanya kondisi dari seseorang yang terbebas dari segala penyakit saja? Kalau hanya itu, misalnya Anda merasa sudah terbebas dari segala penyakit, tapi pikiran Anda selalu was-was dan cemas setiap setiap saat akan berbagai hal, apakah hidup Anda bisa dikategorikan sehat?

Atau kalau Anda sudah merasa sehat lahir dan batin, namun di lingkungan tempat tinggal Anda sangat jorok, bising, banyak sampah, rawan banjir, dan polusi udara, apakah hidup Anda bisa dikategorikan sehat? Atau lingkungan sosial Anda banyak preman, tidak aman, dan banyak kecemburuan sosial, apakah kehidupan Anda bisa dikategorikan  sehat?

Kalau ditelaah, arti dari kata sehat ternyata sangat luas sekali maknanya. Sehat dalam pengertian sempit memang suatu keadaan dari seseorang yang terbebas dari segala macam penyakit. Namun arti sehat dalam pengertian luas (positif) kalau menurut saya adalah, kondisi atau suasana yang normal, aman, nyaman, tenteram, dan terjamin, serta sejahtera dari keadaan fisik, mental, dan lingkungan alam serta lingkungan sosial, sehingga manusia bisa maksimal menjalankan kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan lainnya, dalam meningkatkan kualitas hidupnya.

Sehat juga berarti suatu keadaan dimana setiap orang merasa terjamin untuk mendapatkan pelayanan medis yang memadai ketika timbul gejala atau penyakit, juga terjamin terhadap diagnosa dini dari segala kemungkinan penyakit, dan terjamin untuk mendapatkan vaksin untuk kekebalan tubuh dari serangan penyakit, serta terjamin dari segala macam kontaminasi langsung maupun tidak terhadap air, udara, makanan. Dan sehat juga berarti terjamin dari segala kemungkinan tertular penyakit dari manusia lain dan terjamin dari kemungkinan serangan dari vektor-vektor yang bisa menularkan penyakit.

Dan sehat juga berarti keadaan yang terjamin dan terkendali yang dialami oleh seseorang yang hidup di lingkungan sosialnya, akan segala risiko tertular penyakit dari manusia lain di lingkungan sosialnya, akibat dari perilaku, sikap, dan perbuatan manusia lain itu yang tidak menjalankan pola hidup sehat, sehingga pola tidak sehat itu, bisa menimbulkan gangguan keamanan, kenyamanan, dan ketenteraman bagi kesehatan orang lain. Misalnya perokok yang merokok di tempat umum atau di sembarang tempat, atau seseorang yang membuang ludah, kotoran, atau membuang sampah di sembarang tempat, bisa membahayakan kesehatan orang lain.

Oleh karena itu, supaya bisa tercipta hidup sehat dalam arti yang luas dan positif seperti uraian di atas , maka diperlukan pemahaman, kerjasama dan kesadaran bersama dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah. Karena untuk meningkatkan kualitas penduduk, kesehatan dan hidup sehat ini merupakan faktor kunci selain pendidikan dan ekonomi. Sementara penduduk yang berkualitas adalah modal dasar dalam kesuksesan pembangunan, seperti uraian penulis lain di Penduduk Berkualitas Merupakan Modal Dasar Pembangunan Berkelanjutan.

Memahami arti dan makna kesehatan itu melalui pendidikan kesehatan individu, kelompok, dan  pendidikan kesehatan masyarakat. Dalam usaha bersama ini, kemampuan ekonomi yang terbebas dari kemiskinan di tengah masyarakat, merupakan kunci penting terhadap kesuksesan dalam usaha menciptakan hidup sehat tersebut.

Ketika pendidikan, pengetahuan dan pemahaman makna kesehatan dari individu dan kelompok itu sudah terpenuhi dan memadai, maka individu dan kelompok tersebut mengimplementasikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-harinya dengan tindakan, sikap dan perilaku pola hidup sehat. Sehingga pengetahuan, sikap, dan perilaku sehat itu, bisa ditularkan kepada individu lain, keluarga, dan masyarakat luas, sehingga terbangun kepedulian bersama akan pentingnya perilaku dan pola hidup sehat.Maka di sinilah fungsi dan peran pemberdayaan kesehatan masyarakat itu bisa berjalan dengan baik, tepat, dan efektif. Sehingga usaha bersama untuk mewujudkan kesehatan dan kesejahteraan hidup itu, bisa terorganisir dengan baik di tengah masyarakat berbangsa dan bernegara.

Karena sesungguhnya konsep pemberdayaan masyarakat itu bisa berhasil, kalau yang memberdayakan itu sudah duluan memberdayakan dirinya sendiri, kemudian baru ditularkan pengetahuan, kemampuan dan kebiasaannya itu kepada orang lain, keluarga dan masyarakatnya. 

Tinggalkan komentar